POSKOBERITA.COM, CIKARANG PUSAT – Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Bekasi, Jonly Nahampun prihatin dengan aksi tawuran pelajar di wilayah Kabupaten Bekasi, seperti yang terjadi di Tambun Selatan beberapa hari lalu, yang menewaskan seorang pelajar. Dia sangat menyayangkan, di momentum Hari Sumpah Pemuda 2016, generasi muda di Bekasi belum bisa bersatu dan malah terlibat hal-hal yang tidak produktif.
“Terus terang saya sedih melihat kondisi tawuran pelajar di Kabupaten Bekasi yang sampai saat ini masih terjadi. Kejadian ini tidak bisa dianggap sepele. Semua pihak harus memikirkan dan bertindak untuk mencegah hal ini jangan sampai terulang. Tawuran pelajar harus distop!” ujar Jonly.
Jonly menambahkan, Pemuda Panca Marga (PPM) sejak awal komitmen untuk terus bergerak melakukan pencegahan terhadap adanya aksi tawuran pelajar, dengan mendatangi sekolah-sekolah di basis terjadinya tawuran pelajar. Bahkan PPM sejak beberapa tahun yang lalu telah berinisiatif mengadakan Deklarasi Pelajar Anti Tawuran, dengan mengumpulkan pelajar dari berbagai sekolah di wilayah Kabupaten Bekasi.
“Kami sudah berupaya, tapi inilah fakta yang terjadi, kita harus bekerja lebih keras lagi memerangi tawuran pelajar.” Katanya.
Pada Momentum Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2016 ini, Jonly Nahampun sebagai Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Bekasi, mengajak semua pihak, baik orang tua, guru, pihak sekolah, Dinas Pendidikan, aparat keamanan dan semua stake holder di Kabupaten Bekasi agar bekerjasama dan terus berupaya untuk mencegah terjadinya tawuran pelajar. “PPM menyatakan perang terhadap tawuran pelajar,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi tawuran antar kelompok pelajar kembali terjadi di area Jalan Raya Diponegoro, Kp. Kedung Gede RT 001/01 Desa Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Rabu (26/10) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Bentrokan tersebut menewaskan seorang pelajar, Muhammad Aldy Rifansyah (16) siswa SMK BKM Kelas XII sekaligus warga Kp. Pulo Gede Kelurahan Jaka Sampurna, Bekasi Barat.
Kapolsek Tambun, AKP Bobby Kusumawardhana mengatakan, polisi saat ini masih memburu para pelaku yang terlibat tawuran dengan memeriksa saksi dan melakukan pencarian data para pelaku ke sekolah yang siswanya terlibat tawuran, yaitu SMK Bina Karya Mandiri (BKM) Bekasi dan SMK Yaping Bekasi. (PB)