Shooting Film Horor di Gedung Juang, Komunitas Historia Bekasi : “Bubarkan!”

0
3430

POSKOBERITA.COM, TAMBUN SELATAN – Ketua Komunitas Historia Bekasi (KHB) menyerukan para penggiat sejarah dan budaya Bekasi untuk membubarkan kegiatan shooting film di Gedung Juang 45 Tambun Selatan. Ketua KHB, Endra Kusnawan mengatakan, pihaknya menolak segala bentuk kegiatan yang dapat merusak citra Gedung Juang sebagai tempat bersejarah yang saat ini sedang dibangun oleh Komunitas Sejarah dan Budaya se-Bekasi.

“Kepada seluruh penggiat sejarah dan budaya Bekasi, buruan ke Gedung Juang hari ini bagi yang ada waktu untuk melakukan aksi bubarin lokasi syuting film di Gedung Juang Tambun. Ada ijin atau kaga ada ijin!” tulis Endra dalam akun facebooknya yang diunggah Senin (22/05).

Para penggiat sejarah Bekasi geram dengan kegiatan shooting film yang diproduksi oleh Max Picture berjudul Keluarga Tak Kasat Mata. Dari judulnya saja bisa ditebak kalau film yang mengambil shooting di Gedung Juang tersebut merupakan film horor.

Dalam surat permohonan ijin pinjam pakai Gedung Juang dari Max Picture kepada Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi, disebutkan bahwa kegiatan shooting film Keluarga Tak Kasat Mata berlangsung sekitar 2 minggu, yakni  mulai 18 Mei sampai 3 Juni 2017. Pihak Max Picture juga menyanggupi akan mengembalikan kondisi fisik Gedung Juang 45 yang diubah dengan properti khusus serta catnya pun diganti untuk kepentingan pengambilan gambar.

Tak hanya dari Komunitas KHB, netizen Bekasi pun ikut mengecam kegiatan shooting tersebut yang dikhawatirkan akan merusak kondisi Gedung Juang Tambun sebagai situs sejarah Bekasi yang harus dijaga kelestariannya.

Sementara itu Budayawan Bekasi, Komarudin Ibnu Mikam mengatakan, kegiatan shooting film horor di Gedung Juang 45 melanggar Undang-undang Cagar Budaya dan seharusnya tidak dijinkan oleh pemerintah setempat.

“Jangankan mengganti cat, mengelupas kulit cat yang terkelupas saja sudah pelanggaran.  Kegiatan tersebut juga tidak mempunyai nilai idealisme apapun dan hanya berorientasi pada keuntungan semata.” kata Bang Komar. (pb)