POSKOBERITA.COM, CIKARANG – Sebanyak 10 kecamatan dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi saat ini sudah tidak memiliki lahan pertanian akibat berubah fungsi menjadi perumahan dan industri.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdul Karim menjelaskan, jumlah lahan pertanian di Kabupaten Bekasi hanya tersisa 48 ribu hektar. Dari jumlah tersebut, 33 ribu hektar diantaranya diusulkan menjadi lahan abadi melalui Raperda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang akan dibahas DPRD Kabupaten Bekasi.
Raperda LP2B merupakan regulasi yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mengamankan dan menyelamatkan lahan pertanian yang ada di Kabupaten Bekasi.
“Lahannya yang diusulkan di Raperda LP2B itu sebanyak 33 ribu dari 48 ribu hektar lahan pertanian yang masih tersisa di Kabupaten Bekasi dan tersebar di 13 dari 23 Kecamatan yang ada,” kata Abdul Karim.
Adapun kecamatan dengan sisa luas lahan pertanian terbesar berada di Kecamatan Pebayuran dengan luas mencapai 8.362 Ha, disusul Sukakarya dengan luas 4.447 Ha, Sukawangi dan Tambelang dengan luas 3.139 Ha.
Sementara di kecamatan Sukatani tersisa 2.413 Ha, Cikarang Timur 2.323 Ha, Karang Bahagia 2.284 Ha, Cabang Bungin 1.759 Ha, Kedungwaringin 1.638 Ha, Cibarusah 1.591 Ha, Serang Baru 1.141 Ha, Bojongmangu 700 Ha dan Cibitung 52 Ha.
Lahan yang masuk di Raperda LP2B, sambungnya, ada yang milik perseorangan dan ada juga yang sudah menjadi milik perusahaan atau pengembang.
“Ketika Raperda ini sudah disahkan, maka tentu saja nantinya lahan tersebut sudah tidak bisa dialihfungsikan,” ungkapnya.
Karim mengaku Dinas Pertanian sudah melakukan sosialisasi kepada para petani, penggarap dan pemilik lahan yang lahannya masuk dalam Raperda LP2B termasuk membahas kompensasi yang berikan Pemerintah Daerah kepada mereka.
“Sudah kita sosialisasikan, sudah lama. Kompensasi yang kita usulkan misalnya dengan bebas PBB. Kemudian dari segi fasilitas kita bantu mereka dengan menyediakan seperti mesin pertanian, benih dan pupuk,” ucapnya. (dms).
Photo : ilustrasi doc. gapoktan sekarsari