Lesung Kuno Raksasa Ditemukan di Pasir Ranji Cikarang Pusat

0
9869

POSKOBERITA.COM, CIKARANG PUSAT – Tim Jejak Pewaris Peradaban berhasil mengangkat sebuah Lesung raksasa (alat untuk menumbuk padi)  yang terbenam di muara anak Sungai Cibeet, Kp. Parung Lesang Desa Pasir Ranji Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, pada Jumat (04/08/2017). Lesung kuno dengan panjang 7 meter dan diameter 1,5 meter tersebut berhasil diangkat dengan bantuan alat berat eskavator dari kedalaman lima meter di bawah lumpur muara anak Sungai Cibeet.

Pengangkatan lesung kuno berusia 200 tahun tersebut sempat membuat heboh warga sekitar Pasir Ranji dan Pasir Tanjung, mengingat selama ini keberadaan lesung yang kerap muncul saat kemarau itu lebih diidentikkan dengan mistis ketimbang sebagai aset sejarah.

Pemerhati budaya Bekasi, Ahmad Djaelani mengatakan, demi keamanan dan keperluan pengembangan penelitian, Lesung raksasa tersebut saat ini disimpan di Padepokan Galuh Surrawisesa, Kp. Paparean Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

“Dilihat secara kasat mata sekarang, sepertinya lisung ini belum selesai dibuat. Sebab baru sebagian saja yang berhasil dilubangi. Terlepas dari itu, menariknya dari lisung ini media batang pohon besar yang dijadikan lisung. Sampai saat ini kami belum bisa memastikan jenis pohon apakah yang digunakan untuk membuat lisung raksasa tersebut,” kata Djaelani, Rabu (09/08).

Pada beberapa bagian lesung ini juga sudah terjadi proses pengkristalan kayu membatu alias jadi fosil. Tapi belum merata, masih sebagian kecil. Di beberapa bagian lisung juga terlihat kemunculan serat-serat kayu yang menyembul ke luar.

“Dari pengecekan awal secara mandiri yang dilakukan oleh tim kami yang bekerja di laboratorium kimia, dicek ternyata usia kayu ini sekitar 850 tahun. Namun ini masih awal, semakin banyak yang meneliti, maka harapannya semakin banyak pula data pembanding,” kata aktivis Cibarusah Center ini.

Djaelani menambahkan, dengan berhasil diangkatnya Lesung kuno ini diharapkan bisa menjadi sarana pendidikan dan masa depan Bekasi serta penyelamatan dan pelestarian aset sejarah.

“Kalau tidak buru-buru diangkat, khawatir akan lenyap dan aset sejarah yang ada di Bekasi ini akan semakin terkubur di dalam lumpur, mengingat  lokasi keberadaan lisung hanya beberapa meter dari proyek pengembangan kawasan Delta Mas.” kata Direktur Eksekutif Tiksa Institute ini. (Red).