KOTA BEKASI – Aparat kepolisian mensterilkan lokasi penangkapan tiga orang terduga teroris di Perumahan Bintarajaya 8, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena adanya sebuah bom aktif yang berdaya ledak besar di dalam sebuah rumah kontrakan.
Upaya sterilisasi dilakukan polisi dengan memasang garis polisi sekitar 100 meter dari rumah kontrakan terduga teroris agar masyarakat tidak berdekatan dengan lokasi tersebut.
“Silakan mundur, jangan ada warga dekat dengan lokasi ini karena di dalam masih ada bom aktif. Ini demi keselamatan semuanya,” kata Kepala Bagian Operasional Polrestro Bekasi Kota Kompol Aslan di Bekasi, Sabtu.
Pantauan Antara di lokasi, rumah kontrakan berlantai dua warna pink ramai didatangi ratusan warga sekitar yang penasaran dengan kejadian itu. Sebuah kendaraan pemadam kebakaran nampak terparkir di depan kontrakan itu sejak penangkapan pada sore tadi.
Tim dari Gegana Polda Metro Jaya juga nampak berjaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi terjadinya ledakan bom.
Informasi yang dihimpun di lokasi menyebutkan bom aktif tersebut dikemas dalam sebuah tas hitam di dalam kontrakan terduga teroris.
Bom yang ditemukan di Bekasi rencananya akan diledakkan di Istana Negara saat serah terima jaga Paspampres. Tiga pelaku berinisial NS, AS, dan DYN saat ini sudah diamankan Densus 88, Sabtu (10/12).
“Mereka diamankan di sebuah kontrakan di Bekasi tadi siang,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Kombes Rikwanto melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu (10/12).
Rikwanto menjelaskan, pada Sabtu (10/12) siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB rencana tersebut berhasil digagalkan dengan tertangkapnya tiga terduga pelaku teror. Kekuatan bom, lanjutnya diduga miliki daya ledak tinggi melebihi trinitrotoluene (TNT) yang pernah digunakan saat tragedi bom Bali satu pada 2002 lalu.
“Info dari Densus 88 diperkirakan daya ledak tinggi melebihi TNT,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya situasi di dekat kontrakan pelaku, seluruh warga sudah disterilkan oleh Densus 88. Hal tersebut dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sambil menunggu tim melakukan kembali TKP. “Apabila tidak memungkinkan dievakuasi maka bom akan di disposal di tempat,” kata dia menerangkan.
Sumber : Antara/Republika