POSKOBERITA.COM, TAMBUN SELATAN – Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Bekasi, Jonly Nahampun mengaku bangga kepada lima orang perwira TNI yang menolak kenaikan pangkat setelah berhasil memimpin pembebasan sandera di Papua.
Jonly mengatakan, sikap tersebut menunjukkan jiwa patriot sejati yang bekerja dan berjuang tanpa pamrih untuk rakyat, bangsa dan negara.
“Kami dari PPM Kabupaten Bekasi sangat bangga dengan para perwira TNI tersebut. Sikap mereka pantas menjadi teladan bagi seluruh anak bangsa. PPM juga bangga terhadap pasukan TNI dan Polri yang telah sigap membebaskan warga yang disandera,” kata Jonly, Minggu (19/11).
Seperti diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberi kenaikan pangkat luar biasa kepada 58 anggota TNI yang mengikuti operasi pembebasan sandera di Tembagapura. Namun lima orang perwira yang menjadi pemimpin operasi itu menolak kenaikan pangkat.
Para perwira itu menjelaskan kepada atasan mereka bahwa keberhasilan operasi ini adalah milik anak buah. Jika ada kegagalan, maka yang bertanggung jawab adalah para perwira.
“Mereka menyampaikan, sepantasnya kenaikan pangkat hanya anak buahnya, bukan perwiranya. Secara halus mereka menolak kenaikan pangkat,” tutur Gatot, seperti dikutip Merdeka.com, saat upacara di Mimika, Papua, Minggu (19/11).
Permintaan para perwira itu membuat Panglima TNI terharu. Apalagi mereka menyatakan siap bertanggung jawab jika operasi gagal.
Jenderal Gatot mengaku tetap memperhatikan karir mereka. Kelima perwira itu akan mengikuti pendidikan khusus mendahului rekan-rekan mereka. Dengan begitu dipastikan mereka akan naik pangkat lebih dulu daripada rekan seangkatan.
Kelima perwira muda tersebut berasal Kopassus, Raider, dan Tontaipur. Merekalah yang membuka serangan dan mengusir kelompok separatis dari Dusun Kimbely dan Binti. (red)
Photo : Dispenad