Bekasi Crisis Center, Cara Damin Sada Mencintai Bekasi

0
1871

TAMBUN SELATAN – Hujan masih mengguyur Bekasi ketika Poskoberita.com bersama dua orang teman dari media lain tiba di sebuah cafe di kawasan Kalimalang Tambun Selatan. Perjalanan dari Jababeka menuju Tambun menyusuri jalur Kalimalang terpaksa ditempuh sekitar satu setengah jam karena kemacetan yang luar biasa.

Malam itu kami ada janji bertemu seorang tokoh Bekasi yang seharusnya bisa bertemu sebelum isya, tapi akhirnya ia harus menunggu lama dan baru bisa kami temui sekitar pukul delapan malam.

Setelah memesan minuman hangat, obrolan pun dimulai. Seorang pria berbadan tinggi besar mengenakan t-shirt dan peci hitam duduk santai di depan kami bertiga. Dialah tokoh Jawara Bekasi, Damin Sada. Dengan senyumnya yang khas ia mulai bicara.

“Banyak sekali persoalan di Kabupaten Bekasi ini. Tapi solusinya sampe sekarang banyak yang kagak jelas. Makanya kita mau bikin Bekasi Crisis Center, sebagai wadah pengaduan masyarakat yang ingin menyelesaikan masalahnya dan ingin Kabupaten Bekasi lebih baik.” kata Damin, Selasa (14/11).

Menurut pria yang gebrakan aksinya selalu menarik perhatian publik dan viral di media sosial ini, Bekasi Crisis Center dibentuk sebagai respon atas tersumbatnya aspirasi masyarakat yang tidak terakomodir oleh pemerintah daerah dan wakil rakyat yang ada di DPRD Kabupaten Bekasi.

Damin menambahkan, Bekasi Crisis Center nantinya akan diisi oleh para relawan, aktivis muda dan akademisi yang peduli terhadap kemajuan Kabupaten Bekasi.

“Masyarakat bisa mengadukan permasalahan langsung atau  lewat website Bekasi Crisis Center (BCC), seperti masalah kemacetan, tenaga kerja, kesehatan, pendidikan, lingkungan, pertanian, seni budaya dan yang lainnya. Nah nanti kita akan bantu dan mendorongnya kepada dinas/instansi terkait supaya ada solusi.” ucapnya.

Damin Sada yang juga Ketua Umum Jajaka (Jawara Jaga Kampung) ini menyebutkan, Bekasi Crisis Center dibentuk bukan untuk menyaingi DPRD tapi sebagai gerakan rakyat dan gerakan moral untuk memperbaiki Kabupaten Bekasi.

“Intinya saya sih gak mau banyak ngomong, yang pasti ini harus jalan. Saya targetkan sebelum tahun baru 2018  Bekasi Crisis Center sudah terbentuk dan siap melayani masyarakat,” ujar pria yang sudah berusia 53 tahun ini. (Red)