Warga Cikarang Dukung Gerakan Belanja Di Warung Tetangga (BDWT)

0
1898

POSKOBERITA.COM, CIKARANG – Warga Cikarang mendukung adanya Gerakan Belanja Di Warung Tetangga (BDWT). Gerakan ini dinilai bagus agar masyarakat mengurangi belanja di mini market dan membiasakan belanja di warung untuk menggerakan ekonomi rakyat.

“Jujur bang, kalo kita belanja di warung sebenarnya bisa lebih hemat. Karena kita cuma beli yang kita butuhkan. Kalo di mini market kan kita suka maen ambil aja, tau-tau isi dompet sudah terkuras,” ujar Ayu (21), seorang mahasiswi warga Cikarang Barat.

“Saya setuju sekali mas. Soalnya mini market sekarang sudah menjamur di Kabupaten Bekasi sampai ke desa-desa. Ini kan bisa mematikan warung-warung kecil,” kata Ririn (27), ibu rumah tangga warga Cikarang Baru.

Pengamat ekonomi, Adi Wibowo mengatakan, menjamurnya mini market ini berdampak pada matinya pelaku usaha kecil. Realitas tersebut seperti gurita  mencengkeram ekonomi masyarakat lemah.

“Harus ada payung hukum untuk melindungi pelaku sektor informal yang semakin melemah.” kata Adi, seperti dikutip Republika, Sabtu (17/12).

Pegiat BDWT yang melakukan penelitian di Desa Wanayasa, Purwakarta, mengatakan, selama tahun 2016, uang warga yang masuk ke satu mini market saja mencapai angka miliaran rupiah.

Seperti dilansir tribunnews, data itu mereka peroleh berdasarkan hasil neraca keuangan satu mini market dan wawancara kepada pembeli di mini market.

Koordinator pegiat BDWT, Ikhsan Firmansyah, mencontohkan dalam lima hari kerja saja, uang yang masuk per hari mencapai Rp 30 juta hanya dari satu mini market di satu desa.

“Dalam 26 hari kerja uang warga di Wanayasa yang masuk ke mini market itu sekitar Rp 780 juta. Dalam satu bulan ditotalkan uang masuk ke mini market saat hari biasa dan akhir pekan senilai Rp 1 miliar lebih,” ujar Ikhsan. (pb).