JAKARTA, – Rencana Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghentikan sementara (moratorium) pelaksanaan Ujian Nasional dinilai tepat. Pasalnya, kualitas guru masih banyak yang berada di bawah standar uji kompetensi guru (UKG).
Hal tersebut diutarakan Pengamat Pendidikan, Indra Charismiadji. “Standar UN lebih membodohi anak daripada mencerdaskan. UN hanya membuat murid hanya hafal soal bukan materinya,” ujarnya di Jakarta, Kamis 24 November 2016.
Menurut dia, peningkatan kualitas guru lebih penting agar target mengurangi 70 % sekolah yang di bawah standar nasional bisa tercapai. “Hasil UKG kita semua tahu seperti apa. Artinya apakah memang guru di sekolah ini juga mampu mengetes anak sedang kemampuan mereka masih beragam. Jadi problemnya di situ yang harus dibenahi dulu” katanya.
Kendati moratorium dilakukan, Indra berharap penyelenggaraan pendidikan dengan berbasis komputer terus berjalan. Ini karena hal tersebut sesuai dengan kebutuahan dunia kerja.
“Saya nggak mendukung UN tapi pembelajaran memakai IT itu penting. Sekarang sekolah lagi semangat beli komputer karena unutk UNBK, tapi di sisi lain bisa belajar lebih banyak hal juga,” ucap Indra.
Diberitakan sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy akan menghentikan sementara (moratorium) pelaksanaan Ujian Nasional. Jika mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo, kebijakan tersebut mulai berlaku pada tahun ajaran 2016-2017. (source:PR/pb)