POSKOBERITA.COM, BEKASI – Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan kembali mensosialisasikan Lomba Kampung Bersih Makin Berani dan Prestasi di tingkat RT dan RW dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Bekasi yang ke-74 tahun yang digelar di Lapangan Graha Asri Cikarang, Desa Simpangan pada Senin (15/07/2024).
Lomba ini digelar guna meningkatkan kesadaran masyarakat hidup sehat dan bersih dalam kehidupan sehari-hari.
“Ya, karena tujuan kita adalah bukan juaranya, tetapi bagaimana kegotongroyongan itu bisa hidup kembali lagi,” katanya.
Lebih lanjut, Dani menilai jika hadiah atau juara hanya stimulus saja untuk memberikan semangat kepada RT/RW agar memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana hidup menjadi bersih di setiap lingkungan.
“Saya sudah tiga tahun di sini, secara bertahap kita kembangkan metodenya, yang tadinya antar perumahan dan antar RW, sekarang antar RT, sehingga dengan cara itu lebih banyak masyarakat yang tergerak,” tambahnya.
Dani Ramdan juga menjelaskan, pemenang lomba ini triknya adalah banyak gotong royong, masyarakat terlibat serta adakan sarana sampah yang memadai.
“Ya, jadi ada tiga trik dalam memenangkan lomba ini, di antaranya gotong royong, publikasikan di media sosial serta sarana tempat sampah yang memadai,” jelasnya.
Camat Cikarang Utara, Enop Can menambahkan, dengan ditinjau oleh Pj Bupati Bekasi ke Kecamatan Cikarang Utara, Khususnya di Perumahan Graha Cikarang, Desa Simpangan diharapkan bisa menjadikan Juara di tingkat Kabupaten Bekasi.
“Ya, mudah-mudahan dengan indikator-indikator untuk penilaian lomba kampung bersih ini, sudah ada di sini, dengan harapkan Desa Simpangan menjadi juara pertama, karena dari masyarakat ini banyak berbagai inovasi, di antaranya budidaya magot, budidaya ternak ikan serta ceropong sampah,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Sosialisasi ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-74 tahun 2024 yang akan dilaksanakan serentak mulai 29 Juli 2024. Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan tujuan digelarnya Lomba Kampung Bersih, selain untuk mengurangi sampah dan menciptakan kampung yang bersih dan indah, juga untuk menghidupkan kembali budaya gotong-royong di tengah masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi Syafri Doni Sirait menyampaikan bahwa kegiatan Lomba Kampung Bersih yang dilakukan secara serentak merupakan kunci.
“Dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan kunci nya ialah adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat yang sama-sama ingin melestarikan dan menjaga lingkungan yang bersih, terawat dan tentu juga asri”Kata Syafri Doni Sirait
Masih sambung dia, dirinya memberikan salah satu contoh dari negara Africa bahwa yang pernah dilanda peperangan dan kelaparan pada era tahun 1990an saat ini menjadi salah satu negara terbersih di dunia dengan menerapkan sinergitas antara masyarakat dan pemerintah yang dilakukan secara rutin.
“Negara africa merupakan salah satu contoh yang dapat kita lihat salah satu sisi baiknya, bahwa dengan sinergitas antara masyarakat dengan pemerintah dapat menjadikan suatu negara menjadi bersih, hal itu dapat dilakukan apabila kita rutin melakukan gotong royong untuk lingkungan,”tuturnya
Syafri sapaan akrabnya menjelaskan DLH juga memiliki gerakan kegiatan rutin yang dilakukan setuao hari jumat yakni Jumat Bersih yang dikenal dengan akrab oleh masyarakat Jumsih yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan agar menjadi asri dan terawat.
“Kita juga memiliki gerakan yang rutin dilakukan setiap hari Jumat, yang dikenal jumsih atau jumat bersih yang difokuskan untuk menjaga lingkungan menjadi asri dan bersih dari sampah-sampah serta kita juga mensosialisasikan juga ke masyarakat tentan pentingnya menjaga lingkungan,”pungkasnya
Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Sukmawati menambahkan, penilaian lomba Kampung Bersih tahun ini dilakukan secara bertahap. Berbeda dengan penilaian tahun sebelumnya yang menurunkan LO (Liaison Officer) di wilayah masing-masing.
“Penilaiannya dilakukan secara bertahap, bagi yang menang tingkat RW akan dinilai oleh tingkat desa, pemenang di tingkat desa akan dinilai oleh kecamatan, baru setelah itu ke tingkat kabupaten. Jadi penilaiannya tidak seperti tahun sebelumnya yang masing-masing menurunkan LO,” jelasnya. (adv)