Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan kembali kembali melanjutkan Sosialisasi Lomba Kampung Bersih Makin Berani Maju dan Berprestasi tahun 2024 dengan mengunjungi Kecamatan Serang Baru, pada Kamis (12/07/2024).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), serta Camat Serang Baru.
Dalam sambutannya, Dani Ramdan meminta agar seluruh pihak mulai dari Kecamatan, Desa, hingga RT dan RW di masing-masing lingkungan agar dapat mengajak warganya untuk selalu meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
“Saat kita bergotong-royong membersihkan lingkungan, maka badan kita akan sehat, jiwa kita juga tenang, dengan begitu kualitas hidup kita pasti akan meningkat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, usai menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan lomba sebagaimana yang tertuang dalam surat edaran Nomor : PM.01.04/ SE-61/ DLH tanggal 04 Juli 2024, Dani Ramdan mengajak seluruh pihak agar berpartisipasi aktif mendukung kegiatan tersebut.
“Kami coba memotivasi agar seluruh pihak turut terlibat, karena peluangnya sama. Semua bisa menjadi juara. Dan sejauh ini, kita sudah coba sampaikan baik melalui sosialisasi dan juga melalui spanduk dan banner yang telah terpasang,” jelasnya.
Camat Serang Baru, Deni Mulyadi menambahkan, sebanyak 433 RT dan 105 RW dari 8 desa yang berada di Kecamatan Serang Baru menyambut antusias dan siap mendukung pelaksanaan kegiatan lomba kampung bersih makin berani tahun 2024 tersebut.
“Jadi kami juga sebelum-sebelumnya sudah menyampaikan (mensosialisasikan) ke desa maupun ke RT/RW saat rapat minggon dan antusiasnya ternyata tinggi. Artinya kami dari Kecamatan Serang Baru insya allah sudah sangat siap untuk mengikuti kegiatan tersebut,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sosialisasi ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-74 tahun 2024 yang akan dilaksanakan serentak mulai 29 Juli 2024. Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan tujuan digelarnya Lomba Kampung Bersih, selain untuk mengurangi sampah dan menciptakan kampung yang bersih dan indah, juga untuk menghidupkan kembali budaya gotong-royong di tengah masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi Syafri Doni Sirait menyampaikan bahwa kegiatan Lomba Kampung Bersih yang dilakukan secara serentak merupakan kunci.
“Dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan kunci nya ialah adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat yang sama-sama ingin melestarikan dan menjaga lingkungan yang bersih, terawat dan tentu juga asri”Kata Syafri Doni Sirait
Masih sambung dia, dirinya memberikan salah satu contoh dari negara Africa bahwa yang pernah dilanda peperangan dan kelaparan pada era tahun 1990an saat ini menjadi salah satu negara terbersih di dunia dengan menerapkan sinergitas antara masyarakat dan pemerintah yang dilakukan secara rutin.
“Negara africa merupakan salah satu contoh yang dapat kita lihat salah satu sisi baiknya, bahwa dengan sinergitas antara masyarakat dengan pemerintah dapat menjadikan suatu negara menjadi bersih, hal itu dapat dilakukan apabila kita rutin melakukan gotong royong untuk lingkungan,”tuturnya
Syafri sapaan akrabnya menjelaskan DLH juga memiliki gerakan kegiatan rutin yang dilakukan setuao hari jumat yakni Jumat Bersih yang dikenal dengan akrab oleh masyarakat Jumsih yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan agar menjadi asri dan terawat.
“Kita juga memiliki gerakan yang rutin dilakukan setiap hari Jumat, yang dikenal jumsih atau jumat bersih yang difokuskan untuk menjaga lingkungan menjadi asri dan bersih dari sampah-sampah serta kita juga mensosialisasikan juga ke masyarakat tentan pentingnya menjaga lingkungan,”pungkasnya
Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Sukmawati menambahkan, penilaian lomba Kampung Bersih tahun ini dilakukan secara bertahap. Berbeda dengan penilaian tahun sebelumnya yang menurunkan LO (Liaison Officer) di wilayah masing-masing.
“Penilaiannya dilakukan secara bertahap, bagi yang menang tingkat RW akan dinilai oleh tingkat desa, pemenang di tingkat desa akan dinilai oleh kecamatan, baru setelah itu ke tingkat kabupaten. Jadi penilaiannya tidak seperti tahun sebelumnya yang masing-masing menurunkan LO,” jelasnya. (adv)