POSKOBERITA.COM, CIKARANG BARAT – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi menggelar workshop edukasi gizi dan pencegahan anemia pada remaja, di Aula Kantor Kecamatan Cikarang Barat, pada Sabtu (27/05/2023).
Acara workshop dibuka secara resmi oleh Kepala DPPKB Kabupaten Bekasi Firzawati, yang diikuti peserta dari forum genre dari tiap wilayah kecamatan Se-Kabupaten Bekasi.
Kegiatan pelatihan fasilitator yang disampaikan oleh para narasumber tersebut dalam rangka implementasi nyata generasi muda dalam mencegah stunting di Kabupaten Bekasi.
Kepala DPPKB Kabupaten Bekasi Firzawati mengatakan, edukasi tentang pemenuhan gizi dan gejala anemia ini sangat penting diberikan kepada remaja melalui forum genre yang telah dibentuk (DPPKB) Kabupaten Bekasi.
Firzawati berharap, setelah mengikuti workshop, para remaja ini bisa membantu sosialisasi kepada para pelajar di lingkungan sekolah, maupun di tempat tinggalnya masing-masing sebagai upaya mengantisipasi gejala anemia.
“Ya, BKKBN bersama DPPKB Kabupaten Bekasi sangat fokus dalam menangani anemia di kalangan remaja serta pengentasan stunting, agar mereka para remaja ini selalu memperhatikan asupan gizinya sehingga pertumbuhan bisa berjalan secara maksimal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Firzawati menjelaskan, gejala anemia terjadi ketika tubuh tidak bisa memproduksi sel-sel darah merah, dimana sirkulasi atau masa aktif sel darah merah sekitar 120 hari dan apabila asupan makanan terpenuhi bisa menunjang seluruh bagian tubuh manusia.
“Gejala anemia dampaknya nanti saat remaja mengikuti pembelajaran tidak bisa merespon atau menangkap dengan baik, dan sangat mengganggu kecerdasan juga pertumbuhan. Bagaimana tumbuh kembang apabila darahnya yang menyalurkan kebagian otak dan seluruh tubuh tidak maksimal,” ucapnya.
Selain itu, Firza menuturkan, sosialisasi pemenuhan asupan gizi yang baik untuk mencegah stunting, sangat perlu disampaikan sedini mungkin kepada para remaja, agar ketika mereka beranjak dewasa bisa mempersiapkannya untuk mencetak generasi penerus bangsa yang sehat dan tangguh.
DPPKB juga, lanjutnya, terus berkolaborasi dengan seluruh instansi dan stakeholder terkait dalam pengentasan dan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Bekasi.
“Kami optimis, mudah-mudahan kedepannya Kabupaten Bekasi bisa mencapai zero stunting karena semua lini dan lapisan masyarakat terus mendukung program ini,” kata Firzawati.
Menurutnya, kebersamaan dari semua stakeholder sangat penting untuk mencegah anemia dan stunting.
“Apabila semua bergerak, para remaja bergerak kader-kader bergerak, pemerintah desa bergerak mudah-mudahan stunting di Kabupaten Bekasi bisa terhapuskan,” ucapnya.
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKB Kabupaten Bekasi, Ambarusno mengatakan, workshop edukasi gizi tersebut diikuti sebanyak 38 orang peserta forum genre dari 23 wilayah kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
Kegiatan tersebut, lanjut Ambarusno bertujuan untuk meningkatkan komitmen forum generasi remaja dalam melaksanakan program (DPPKB) terhadap pembangunan keluarga untuk percepatan penurunan stunting dan anemia.
“Melalui Forum Genre Kabupaten Bekasi kedepannya para remaja bisa menjadi duta-duta kita untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, pentingnya gizi, serta pencegahan anemia dan stunting.
Ambarusno menyebutkan, selain pemenuhan gizi yang cukup bagi tubuh, budaya atau kebiasaan penerapan pola hidup bersih dan sehat juga penting dilakukan dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
“Ya, selama ini DPPKB terus berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) dan tim pendamping keluarga atau dari desa, dimana para personilnya dari kader-kader PKK dan kader posyandu, dan ini salah satu upaya yang kita tempuh untuk menurunkan stunting di Kabupaten Bekasi,” ujarnya. (adv)