POSKOBERITA.COM, JAKARTA – Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) mengapresiasi langkah Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral (Pol) Tito Karnavian yang melakukan kembali mutasi terhadap 48 perwira tinggi dan menengah.
Kebijakan itu dilakukan dalam rangka penyegaran kepolisian untuk efektivitas dan efisiensi kinerja Polri, terutama di tahun-tahun “sibuk” seperti tahun Pemilu yang akan diselenggarakan Tahun 2019 ini, yang akan terlaksana pada 17 April mendatang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) GPII, Ujang Rizwansyah mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan oleh Kapolri termuda dengan segudang prestasi tersebut sangat tepat. “Kebijakan Pak Tito sangat tepat, saat-saat penting seperti tahun pemilu ini, Polri yang solid sangatlah diperlukan,” kata Ujang sapaan akrabnya kepada wartawan.
Pria kelahiran Bandung tersebut mengatakan, mutasi merupakan hal yang wajar dilakukan oleh setiap institusi demi berlangsungnya institusi yang sehat, teratur dan rapih. Apalagi, didalam tubuh seragam coklat tersebut, tugas mutasi juga dikenal sebagai Tour of Duty.
Dikatakan ex Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut, kebijakan Tour of Duty memerlukan kejelian dan pembacaan yang baik. Karena kebijakan ini mengandung resiko yang besar, seperti memicu stress para Perwira, membuat friksi dan hal lain yang mengancam keamanan Negara.
“Kebijakan Tour of Duty yang dilakukan Pak Tito, kami lihat sesuai dengan segudang pengalamannya di Kepolisian RI, bukan hanya nir-reksiko, pemilihan personel dan tempat baru ini kami lihat akan membuat Polri sukses melakukan reformasi dalam mengamankan NKRI yang kita cintai ini,” pungkasnya. (era/red)