POSKOBERITA.COM, TERNATE – Di tengah pusaran pilkada serentak dan maraknya berita hoax, anggota Ikatan Wartawan Online (IWO) diharapkan tetap independen dan mampu menyediakan informasi dengan berita-berita yang benar-benar valid dan terverifikasi.
Demikian disampaikan Ketua Umum IWO Indonesia Jodhi Yudono dalam Diskusi Publik bertema ” Media di Tengah Pusaran Pilkada dan Berita Hoax”, yang digelar IWO Kota Ternate, di Dhuafa Center Ternate, Maluku Utara, Minggu (1/4/2018).
“Penulis yang baik adalah pembaca yang baik oleh sebab itu rekan-rekan jurnalis harus banyak membaca sehingga tulisan kita akan berkualitas,” tutur dia.
Sementara narasumber lainnya yakni Kapolres Ternate AKBP Azhari Juanda, SiK menambahkan, media harus berada diposisi netral dan harus bertindak secara profesional.
Dia berpesan media harus menjaga integritasnya sehingga tidak terjerumus masuk kedalam pusaran Pilkada dalam arti menjadi alat politik dari pasangan calon partai politik tertentu.
“Sehingga tidak terjebak dalam pusaran berita-berita hoax (menjadi bagian pembuat atau penyebar berita hoax),” ucap Azhari.
Dia juga menekankan bahwa media harus menjadi penyejuk suasana dengan memberitakan informasi yang berimbang dan tidak mengandung unsur-unsur provokatif.
“Kita berharap agar media berperan aktif dalam rangka menekan atau meminimalisir penyebaran berita hoax di media sosial,” pinta dia.
Sementara, Pemerhati Komunikasi dari Universitas Bung Karno Arman Panigfat, menyampaikan bahwa berita hoax merupakan berita yang tidak bertanggung jawab.
“Hal ini dapat dipengaruhi oleh karakter/budaya masyarakat kita dimana kita latah dan senang sebarkan berita-berita yang padahal dia sendiri tidak tau apa isinya berita tersebut”, ujarnya.
Arman menilai, masyarakat kekinian kerap sekedar ikut-ikutan, menyebar berita-berita yang mengandung hoax tersebut, apalagi di saat masyarakat sedang salam era euforia medsos.
“Peran media sebagai pencerah masyarakat dituntut untuk mampu memberikan pendidikan bagaimana berpolitik yang baik serta menjadi penerima berita yang bijak melalui pemberitaan-pemberitaan yang berkulitas,” ucap dia.
“Profesioanalisme penulis sudah diatur, tinggal kita pedomani dan patuhi saja, dan rekan-rekan IWO punya tanggung jawab untuk mendidik masyarakat dalam berpolitik yang baik dan pengguna media sosial yang bijak,” pesan Arman. (Red)