POSKOBERITA.COM, JAKARTA – Lembaga CR30 Indonesia mengadakan acara Diskusi Mingguan dengan mengangkat tema “Mencari Format Demokrasi Pancasila”, Rabu (14/2). Acara yang digelar di Kantor CR30, Jl. Condet Raya No.30 Jakarta Timur ini menghadirkan nara sumber Syaiful Arif (Tenaga Ahli Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila).
Diskusi mingguan yang dilaksanakan setiap Rabu tersebut, diawali dengan sambutan pembuka dari Direktur CR30 Indonesia, Anies Fauzan.
Dalam pemaparannya, Syaiful Arif menyampaikan fase-fase pemikiran Pancasila, mulai dari Era Original tumbuhnya ide-ide dasar Pancasila pada 1 Juni 1945 yang diangkat oleh Soekarno.
Era kedua, menurut Arif, yakni Era Klasik yang mengembangkan filsafat Pancasila, kemudian yang ketiga, Era Modern yang mengkaji Pancasila dari ilmu sosial modern serta Era keempat yakni Era Kontemporer yang mengembangkan pemikiran Pancasila sebagai wacana kritis.
“Di dalam Pancasila terdapat ajaran yang luhur, mengamalkan sila-sila di dalam Pancasila hampir sama dengan mengamalkan ajaran di semua agama,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pancasila bisa diamalkan sesuai tradisi hidup dan berjalan efektif dalam setiap langkah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, berpemerintahan dan bernegara, baik dalam hal politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan sebagai satu ideologi yang diamalkan atau praktikal.
Arif juga menegaskan, Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi nilai-nilai perjuangan rakyat demi tegaknya keadilan sosial.
“Maka penggerak Pancasila tak hanya negara, tetapi masyarakat sipil yang berjuang mewujudkan tiap sila melalui gerakan, teori dan refleksi demi menyelesaikan persoalan mendasar bangsa,” pungkas Tenaga Ahli Unit Kerja Presiden ini. (OZ).