POSKOBERITA.COM, CIKARANG – Dinas Perhubungan dinilai tidak berdaya untuk mengatasi persoalan kemacetan yang semakin parah di Kabupaten Bekasi.
Banyaknya titik kemacetan di daerah ini selain membuat jengkel para pengguna jalan, juga mengurangi pendapatan awak angkutan umum.
Sekretaris Organda Kabupaten Bekasi, Yaya Ropandi menilai Dinas Perhubungan terkesan tidak memiliki solusi untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap hari, sehingga menyebabkan kerugian terbuangnya waktu dan bahan bakar kendaraan.
“Adanya wacana pengadaan kamera pengawas (CCTV) yang dianggarkan oleh Dinas Perhubungan, tidak akan maksimal selama pemasangannya hanya untuk mengawasi saja. Tetapi jika ada kemacetan, personil harus langsung turun ke lapangan,” kata Yaya.
Yaya menambahkan, kemacetan yang terjadi di Kabupaten Bekasi bukan hanya persoalan banyaknya kendaraan, melainkan jalan rusak juga menyebabkan kemacetan.
Untuk itu Organda mendesak Pemerintah Kabupaten Bekasi segera mencari solusi dari persoalan kemacetan lalu-lintas yang semakin parah dan banyak dikeluhkan para pengguna jalan.
Data BPS dari Dinas Pendapatan Daerah Jawa Barat tahun 2017 menyebutkan, Kota dan Kabupaten Bekasi menjadi wilayah dengan jumlah sepeda motor dan angkot tertinggi di Jawa Barat.
Di Kabupaten Bekasi tercatat ada 1.231.699 sepeda motor, 203.023 mobil pribadi dan 11.327 mobil umum.
Sementara di Kota Bekasi jumlah sepeda motor ada 1.259.146, mobil pribadi sebanyak 313.776 dan 21.056 mobil umum. (red)
Photo : ilustrasi kemacetan lalu-lintas ; factanews