Soal Demo Wartawan, Sekjen DPP LAMI : Kajari Kabupaten Bekasi Harus Jelaskan ke Publik

0
1292

POSKOBERITA.COM, CIKARANG – Sekjen DPP Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI), Ozed Hamid Noer mengatakan, hubungan kerja antara awak media dengan Pimpinan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi selama ini  terjalin cukup harmonis dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing.

Namun menurut Ozed, hal itu ternodai dengan sikap Kajari sekarang yakni Risman Tarihoran yang dinilai tidak bersahabat dengan wartawan sehingga dikhawatirkan dapat mencederai gerakan Adyaksa Reformasi birokrasi di tubuh kejaksaan.

Menurut Ozed, aksi demo wartawan di depan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi yang terjadi Kamis (19/10) dapat merugikan semua pihak bila hal itu terus berlanjut.

“Wartawan sudah dilindungi dengan undang-undang. Tugas mereka harusnya dihargai semua pihak, jangan sebaliknya, karena bagaimanapun juga wartawan ikut mencerdaskan bangsa dan juga sebagai sosial kontrol,” kata Ozed.

Ozed menambahkan, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi jangan berkelit atau beralasan tidak suka dengan wartawan yang menunjuk ke pribadi wartawan dengan persoalan pribadi.

“Kepala kejaksaan Risman harus menjelaskan ke publik persoalan pribadi itu apa dan bila perlu laporkan ke penegak hukum,” kata Ozed.

Aksi protes puluhan wartawan Kabupaten Bekasi pada Kamis (19/10) dilatarbelakangi sikap Kajari usai menghadiri kegiatan pisah sambut Komandan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, Rabu (18/10). Saat dihampiri wartawan, dengan nada tinggi Kajari menolak diwawancarai.

“Saat itu sebenarnya saya belum berbicara apapun, bahkan minta wawancara juga belum. Tapi beliau (Kajari) langsung ngomong ‘saya tidak mau diwawancara sama wartawan’. Beliau bilang begitu sambil jarinya tunjuk-tunjuk ke saya, itu saya sayangkan. Jelas saya merasa tidak nyaman diperlakukan seperti itu sebagai wartawan, apalagi di depan banyak orang pas selesai acara,” ucap Jiovano.

Pada aksi unjuk rasa tersebut, Kajari Risman akhirnya mendatangi wartawan bersama Kasi Intel Adawan. Namun, sayangnya, pertemuan yang berlangsung di depan halaman Kejaksaan itu tidak berbuah hal positif. Terlebih ketika Kajari enggan menyampaikan permintaan maaf.

“Saya bukan tidak mau berbicara dengan wartawan, silakan (bicara). Tapi kalau masalah pribadi jangan dibawa kewartawanan, saya tidak suka diawancara kamu. (Kenapa?) tanya pada rumput yang bergoyang. Saya tidak ada urusan dengan wartawan… (Soal tugas wartawan yang dilindungi oleh Undang-undang Pers) itu urusan anda,” kata dia. (RED)