TAMBUN SELATAN – Warga Kampung Jati, RT 001 RW 007, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, dalam waktu dekat ini akan melaporkan 3 orang yang diduga melakukan teror penggusuran rumah warga ke Polres Metro Bekasi.
Pasalnya, peneror tersebut beralasan adanya proyek pembangunan kereta cepat dengan pengalihan pembangunan LRT, agar rumah warga dijual dengan cepat ke salah satu penampung penjualan rumah warga.
Salah satu warga, Ronny (32) mengatakan, peneror rumah warga yang tidak ingin menjual rumahnya dengan teror terakhir ini akan adanya pembakaran dengan isu yang cepat mengembang. Sehingga, mengancam keselamatan warga.
“Saya dan warga lainnya sudah mengantongi nama-nama yang asli benar-benar diduga melakukan teror. Teror yang dilakukannya sudah mengancam keselamatan,” ujar Ronny, Rabu (23/8).
Ronny juga mengatakan, pada 2 hari lalu sudah ada terjadinya pembakaran dengan berbentuk ban bekas yang ada di rumah warga, pembakaran tersebut terjadi pada pukul 05.10 WIB yang diketahui pemilik rumah saat melihat api yang sudah besar dan asap yang mengepul.
“Inilah buktinya (pembakaran ban bekas, red) sabotase yang jelas. Kita tidak mau menuduh, tapi hasil komunikasi sama warga, tidak ada yang menaruh ban di belakang rumah, di salah satu tanah kosong didekat jembatan 2,” bebernya.
Ronny juga menambahkan, penegak hukum kepolisian seharusnya bertindak cepat dengan adanya informasi tersebut melalui jaringan intelkam, namun hingga kini tidak ada kejelasan dari Polsek Tambun.
Sementara itu, Kapolsek Tambun Polres Metro Bekasi, Kompol Bobby Kusumawardhana menyampaikan, sudah memanggil warga Kampung Jati, RT001 RW007 atau warga Jembatan 2 Kalimalang, yang diduga warga melakukan peneror. Namun, hasil pemanggilan tidak merasa melakukan teror.
“Sudah kami (Polsek Tambun, red) pertanyakan dengan melakukan pemanggilan, mereka (terduga peneror, red) hanya menyambungkan untuk warga dengan pengusaha yang ingin membeli rumah warga,” tambah Bobby. (Gan).