Tentang Kota Baru Meikarta, Ini Komentar Netizen Bekasi

0
3185

POSKOBERITA.COM, CIKARANG – Meski Lippo Group menyebutkan proyek Kota Baru Meikarta akan mampu menyerap 65 ribu tenaga kerja.  Tapi janji tersebut tampaknya tidak membuat para netizen Bekasi bersuara positif. Sebagian besar netizen masih menilai mega proyek yang akan menyulap Cikarang Selatan menjadi kota termegah di Asia Tenggara ini dikhawatirkan akan membuat identitas Kabupaten Bekasi semakin hilang dan warga pribumi semakin terpinggirkan.

Akun Facebook Direktur Eksekutif Tiksa Institute, Ahmad Djaelani yang menulis tentang Kota Meikarta, yang diunggah Selasa, (16/05) dibanjiri berbagai komentar dari para netizen yang memberikan perhatian pembangunan kota baru di Kabupaten Bekasi yang menyerap anggaran Rp 278 triliun tersebut.

“Ini fakta yg tak terelakkan. Sejarah membuktikan, pembangunan di Bekasi, cuman bikin pribumi jadi penonton bae.”  kata Sejarawan Muda Bekasi, Endra Kusnawan.

“Sejatinya pembangunan tidak melihat dari satu aspek ekonomi, ada sosial dan budaya di situ yang harus dipikirkan dampak dari pembangunan itu sendiri.” begitu komentar Ketua PC Satria Ajuk Junaedi.

“Pembangunan yang hampir bisa dipastikan pribumi akan tersisih dan jadi penonton dari kejauhan. Pamarentah Kabupaten Bekasi harus menyiapkan strategi program untuk mengatasi hal tersebut agar tidak terjadi.. ” tulis Lili Braja.

“Pemodal + penguasa, kombinasi sempurna. Warga lokal? Kasih puyer aja biar gak rebut!” tulis Bisot.

“Yang jadi masalah simbol atau ikon nama Kabupaten Bekasi akan lenyap dan binasa , kalau memang dari pihak pemerintah tidak berani ambil tindakan kami warga atau masyarakat Kabupaten Bekasi akan siap melawan!” kata Andalusi Son Makarim.

Namun demikian, beberapa netizen masih berkomentar positif terkait berdirinya Kota Meikarta, seperti ditulis Rama Bagaskara.

”Mengejar orang berlari ya dengan cara berlari. Kalo nggak sanggup berlari jangan nyuruh mereka berhenti berlari. Cobalah berlari semampu kita agar tdk tertinggal jauh sukur -sukur bisa berlari bareng.” kata Rama.

Komentar bernada optimis juga disampaikan Yeksa Sarkeh Chandra, “Berjuanglah kawan, karena kemajuan jaman adalah keniscayaan.” tulisnya. (pb)