Kapolres : Kalau Karena Hujan, Masa Iya Rumah Yang Reyot Juga Gak Ada Yang Roboh

0
1248

POSKOBERITA.COM, MUARAGEMBONG – Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol. Asep Adi Saputra mengatakan, kepolisian akan mendalami kasus ambruknya atap gedung SMA Negeri 1 Muaragembong yang terjadi pada Selasa, (28/02). Saat ini pihaknya sudah memasang garis polisi (police line) di lokasi tempat kejadian perkara yang menyebabkan 28 siswa sekolah tersebut terluka.

Sementara itu menyikapi permintaan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin yang menginginkan agar polisi mencabut police line yang terpasang, Kapolres mengatakan, pihaknya  akan mendalami terlebih dahulu kasus tersebut sebelum garis polisi dicabut.

“Jika tidak dilakukan penyelidikan, lalu dilakukan pembangunan dan atap bangunan tersebut kembali ambruk, maka siapa yang harus bertanggung jawab?”  kata Kombes Pol. Asep Adi Saputra, Rabu (01/03).

Ia mengatakan, bahwa ambruknya atap sekolah SMA Negeri 1 Muaragembong adalah suatu gejala, dimana kepolisian harus mendalami persoalan tersebut.

“Kenapa, bangunan baru dua tahun sudah ambruk. Apabila karena faktor alam yakni hujan, masa iya rumah yang reyot juga gak ada yang rubuh. Benar gak?” ucapnya.

Pada intinya, kata Kapolres Metro Bekasi, pihak kepolisian memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti persoalan atap sekolah yang roboh tersebut. “Nanti kita akan berkoordinasi dengan Bupati terlebih dahulu. Karena pada prinsipnya, Bupati benar karena itu untuk anak-anak sekolah,” ujarnya.

Sebelumnya, usai melihat kondisi atap bangunan yang ambruk di SMAN Negeri 1 Muaragembong, Selasa (28/02) kemarin, Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin meminta pihak kepolisian segera mencabut police line (garis polisi) di bangunan SMA Negeri 1 Muaragembong yang atapnya ambruk.

 “Saya belum tau kenapa-kenapanya, karena apa dan lain sebagainya. Yang jelas itu ambruk dan ini anggaran 2014. Saya belum tau kenapa bisa ambruk mungkin faktor cuaca bisa jadi karena memang belakangan ini kan hujannya luar biasa deras,” kata Neneng.

 “Saya berharap agar police linenya segera dicopot, nanti saya akan berkordinasi dengan kepolisian, biar bisa cepat diperbaiki karena kelas itukan digunakan oleh anak-anak kita untuk belajar,” kata Neneng. (Dim/Pb).