POSKOBERITA.COM, CIBITUNG – Mulai munculnya dugaan pelanggaran politik uang oleh pasangan calon tertentu di Pilkada Bekasi 2017 ditanggapi santai oleh Calon Bupati Bekasi No. Urut 3, Obon Tabroni. Ia mengatakan, secara pribadi dirinya percaya bahwa selain soal usaha dan strategi, ada ketentuan Allah SWT calon mana nanti yang akan ditakdirkan menang.
“Jadi, orang mau ngabisin duit 7 truk juga, kalau tidak ada izin Allah, ya ga bisa juga dia menang. Sebagai contoh, di Pilkada serentak 2015 kemarin, ada calon di daerah lain yang menghabiskan dana ratusan miliar untuk beli suara rakyat, tapi gak menang. Ya karena mungkin memang tak ada izin Allah.” kata Bang Obon, Minggu (12/02)
Menurut Obon, perlawanan terhadap politik uang yang dibangun sejak awal itu lebih pada budayanya. “Sudah sejak awal, dari mulai ngumpulin KTP dulu, kita bergerak dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat, bukan dengan membeli dukungan fotokopi KTP itu dengan uang. Jadi yang kita lawan itu budaya politik uang, bukan paslon atau kandidat tertentu.” ujarnya.
Dari perjalanan yang sudah ditempuh sejak hampir 2 tahun ini, menurut Obon Tabroni, pihaknya menemukan orang-orang Bekasi ternyata punya kesadaran politik cukup baik. Tidak satu pun KTP yang dikumpulkan itu dibayar. “Semua murni karena kesadaran masyarakat dan keinginannya untuk memperbaiki Bekasi.” ucapnya.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menerima uang untuk mencoblos pasangan tertentu, karena dampak hukumnya sangat berat. “Pemberi dan penerima kan bisa dipidana. Jangan cuma karena 50 rebu perak, rakyat bisa dipidana 6 tahun dan denda 1 miliar rupiah. Jangan lah, kasihan. Yang jadi korban rakyat.” pungkas Bang Obon. (PB)