POSKOBERITA.COM, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI, Daeng Muhammad mengapresiasi upaya umat Islam yang ingin menyelesaikan persoalan sesuai koridor hukum. Politisi asal Bekasi ini juga menilai ada upaya-upaya yang ingin mengadu-domba anak bangsa, khusuusnya antara aparat dengan umat Islam.
Hal tersebut disampaikan Daeng Muhammad, usai audiensi antara Komisi III DPR dengan Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab, di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta Pusat, Selasa (17/01).
Terkait dengan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan yang menjabat sebagai Pembina Gerakan Masyakarat Bawah Indonesia (GMBI), Daeng meminta jajaran Polri mencermati UU Kepolisian No 2 tahun 2002 yang menjelaskan bahwa anggota kepolisian tidak boleh menjabat apapun di luar struktur kepolisian apabila belum berhenti atau pensiun.
“Polisi sebagai pengayom dan pelayan masyarakat, harus berdiri di atas semua kelompok dan golongan anak bangsa, tidak berpihak pada satu golongan,” kata dia.
Ia menambahkan, kalau polisi jadi ketua pembina kelompok maka penegakan objektivitas hukumnya akan dipertanyakan walaupun dia mengatakan bekerja secara objektif dan profesional.
Daeng Muhammad meminta pimpinan Komisi III untuk menggelar rapat kerja dengan Kapolri, Jendral Tito Karnavian, Kapolda Metro Jaya, Irjen M. Iriawan dan Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan untuk meminta klrafisikasi hal tersebut. Rapat antara Komisi III DPR dengan Polri dijadwalkan akan digelar tanggal 31 Januari mendatang. (AM/Pb)