POSKOBERITA.COM, BANDUNG – Kabupaten Bekasi saat ini tidak bisa lagi disebut sebagai kawasan lumbung pangan nasional karena pertumbuhan industri di kawasan tersebut sangat tinggi dalam beberapa tahun ini.
“Kabupaten Bekasi itu enggak bisa lagi diklaim sebagai lumbung pangan nasional, khususnya padi, karena produksi padi di kawasan tersebut hanya mampu memenuhi 30 persen kebutuhan warganya,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, usai memimpin Rapat Pleno Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, di Gedung Sate Bandung, Kamis (29/12).
“Jadi saat ini Kabupaten Bekasi hanya mencukupi 30 persen dari kebutuhan beras. Penduduknya bertambah besar karena industi luar biasa. Lahan pertanian mengecil jadi hanya bisa mensuplai 30 persen,” ujarnya, seperti dilansir Antara.
Berdasarkan pemaparan Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dalam rapat pleno tersebut diketahui bahwa produksi padi di Jawa Barat semakin berkurang tiap tahunnya.
Pada tahun 2013 Jawa Barat memproduksi 12,08 juta ton padi dan berkurang pada 2014 menjadi 11,64 juta ton dan kondisi yang sama juga terjadi pada 2015 turun menjadi 11,37 juta ton hingga 2016 menjadi 10,84 juta ton.
Deddy Mizwar mengatakan kondisi demikian terjadi karena alih fungsi lahan yang semakin tinggi. Lahan pertanian semakin menyempit sehingga hasil panen berkurang signifikan.
“Faktor industri kita memakan lahan pertanian,” ucap wagub yang dikenal sebagai Bang Jack di sinetron Para Pencari Tuhan ini.
Untuk itu, lanjut Deddy Mizwar, salah satu upaya mengantisipasi persoalan berkurangan produksi padi di Jawa Barat maka Pemprov Jawa Barat menargetkan akan mencetak lahan sawah baru.
“Ada target kita akan mencetak sekitar 80 ribu hektare sawah baru bisa dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan Jawa Barat,” katanya.
(pb/antara/photo;kampungpasirhuni)