POSKOBERITA.COM, CIKARANG UTARA – Calon Wakil Bupati Bekasi dari pasangan No. 1, Abdul Kholik angkat bicara terkait banyaknya pejabat yang diduga tidak netral dalam pilkada dan ikut berpartisipasi mendukung calon bupati petahana, Neneng Hasanah Yasin.
“Siapapun jangan coba-coba bertindak tidak sportif. Semua mata dan media ikut mengawasi. Di era keterbukaan informasi saat ini, hal-hal yang disembunyikan pun bisa ketahuan.” ujar Bang Iik, panggilan akrab Abdul Kholik.
Politisi PKB yang berpasangan dengan Meilina Kartika Kadir ini meminta agar para pejabat yang tidak netral dan diduga berpihak pada salah satu pasangan calon tersebut segera dimutasi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang lebih buruk. Selain itu pihaknya juga sudah mencatat dan mengumpulkan bukti-bukti yang akan menjadi sumber fakta-fakta pelanggaran yang bisa digunakan pada saatnya nanti.
“Netralitas PNS harus dijaga. Kalau ada sinyal terjadinya pelanggaran ya harus segera disikapi.” ujarnya.
Iik menambahkan, adanya dugaan keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pilkada Kabupaten Bekasi sekarang ini sangat mencolok, baik informasi yang muncul dari masyarakat maupun media sosial. Sehingga perlu penegakan aturan dari penyelenggara Pilkada untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat di Kabupaten Bekasi.
“Saya percaya panwaslu dapat bekerja secara profesional untuk segera melakukan tindakan terhadap pelanggaran yang terjadi, baik masalah netralitas PNS maupun penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) yang dipasang bukan pada tempat yang semestinya.” katanya.
Indikasi dugaan keterlibatan para pejabat dalam pilkada Kabupaten Bekasi muncul setelah adanya laporan masyarakat ke pihak Panwaslu atas adanya temuan poto para pejabat Pemkab Bekasi yang diduga melakukan kampanye terselubung pada saat mereka jalan-jalan ke Lombok, berupa poto kegiatan yang berpose Salam Lima Jari yang menunjukkan angka nomor urut milik calon petahana.
Selain itu beredar pula di media sosial, foto Camat Cabangbungin, Suwarto yang diduga melakukan kampanye terselubung dengan mengangkat tangan ‘Salam Lima Jari’ saat menyambangi korban banjir di Desa Setiajaya, Kecamatan Cabangbungin. Meskipun yang bersangkutan menyebutkan, gaya foto salam lima jari itu hanya gerakan spontan dan tidak bertujuan politis. (Pb/Bc)