POSKO BERITA.COM – Satu tahun setelah mengalami kebakaran pada bulan Oktober 2015, mimpi para pedagang Pasar Baru Cikarang untuk bisa kembali berdagang di tempat yang nyaman tampaknya masih jauh dari kenyataan.
Kecewa dengan kondisi tersebut, puluhan pedagang dari Asosiasi Pedagang Pasar Cikarang (Aspec), berkonvoi mendatangi Kantor Bupati Bekasi dan Gedung DPRD, Senin (17/10). Mereka meminta kejelasan diteruskan tidaknya revitalisasi Pasar Baru Cikarang.
Ketua ASPEC, H. Sudirman menjelaskan bahwa kedatangan puluhan pedagang Pasar Baru Cikarang tersebut untuk meminta ketegasan dari Bupati Bekasi dan DPRD Kabupaten Bekasi agar tidak melakukan pembiaran terhadap proses revitalisasi Pasar Baru Cikarang.
“Sejak Pasar Baru Cikarang terbakar pada tahun 2015 lalu tidak ada upaya perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Padahal, kondisi pasar tersebut saat ini memperihatinkan dan tidak terawat. Kalau terus tidak ada kejelasan, maka kami akan kembali melakukan unjuk rasa,” ujar H. Sudirman.
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Mulyana Muhtar didampingi Wakil Ketua DPRD, Mustakim, usai bertemu perwakilan para pedagang mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini belum bisa memastikan jadi atau tidaknya proses revitalisasi tersebut.
“Karena masalah ini terkait dengan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan perusahaan pemenang lelang tersebut (PT. Sanjaya – red),” kata Mulyana.
Menurut Mulyana Muhtar, SPK antara Pemda dengan PT. Sanjaya saat ini sudah berada di Ketua DPRD. “Dan sampai hari ini memang belum dibahas di ranah pimpinan, apalagi di Komisi karena SPK-nya juga masih di Ketua DPRD,” ucapnya. (PB)